Selasa, 25 Maret 2014

Aplikasi atau elektromagnetik pada produk teknologi diantaranya: 
  1. Bel listrik
  2. Relai
  3. Pesawat telepon
1.   Bel listrik 



Elektromagnet dalam bel listrik berupa inti besi yang berbentuk huruf U. Inti besi tersebut dililiti kumparan dengan arah belitan yang berbeda. Hal ini dilakukan dengan maksud agar diperoleh magnet yang berbeda jika kumparan tersebut dialiri arus listrik Ketika sakelar ditekan. teradi aliran arus listrik. Akibatnya, inti besi lunak menjadi elektromagnet. Elektromagnet ini dapat menarik jangkar besi lunak. Saat jangkar besi tersebutmenempel pada elektromagnet, pemukul mengena bel dan terjadi bunyi.Selama jangkar besi menempel pada besi lunak. aliran arus listrik terputus. Hal itu menyebabkansifat kemagnetan inti besi lunak hilang. Akibatnya. jangkar besi lunak kembali ke posisi semula.Demikianlah hal ini berlangsung berulang-ulang selama sakelar bel ditekan. Alat untuk menyambung atau memutus arus listrik secara berulang-ulang secara otomatis disebut interuptor. Jadi, elektromagnet pada bel listrik memutus dan menyambyng arus listrik dengan cepat secara otomatis.

2. Relai


Relai adalah alat yang dapat menghubungkan atau memutus arus listrik besar menggunakan arus listrik kecil. Oleh karena itu, motor listrik atau mesin-mesin listrik yang memerlukan arus besar dapat dikontrol dari jauh menggunakan kabel yang dapat dilalui arus kecil. Kabel seperti itu lebih murah harganya. Bagian utama relai adalah elektromagnet dan kontak. Relai banyak digunakan sebagai kontak starter mobil. Adapun prinsip kerjanya adalah sebagai berikut, ketika sakelar ditekan, arus listrik kecil mengalir. Aliran arus ini menyebabkan jangkar besi lunak tertarik ke elektromagnet hingga menempel. Hal itu menyebabkan kontak terhubung. Akibatnya, motor listrik teraliri arus. Aliran arus listrik itulah yang menyebabkan motor listrik berputar.

3 . Pesawat Telepon


Pesawat telepon terdiri atas dua bagian utama, yaitu mikrofon (pesawat pengirim) dan telepon (pesawat penerima). Mikrofon terdiri atas diafragma aluminium, kotak karbon, dan butir-butir karbon. Adapun telepon terdiri atas diafragmabesi, magnetpermanen, dan elektromagnet.
Prinsip kerja bagian telepon adalah mengubah sinyal listrik menjadi gelombang bunyi. Sinyal listrik yang dihasilkan mikrofon diterima oleh pesawat telepon. Apabila sinyal listrik berubah-ubah mengalir pada kumparan, teras besi akan menjadi elektromagnet yang kekuatannya berubah-ubah. Diafragma besi lentur di hadapan elektromagnet akan ditarik dengan gaya yang berubah-ubah. Hal ini menyebabkan diafragma bergetar. Getaran diafragma memengaruhi udara di hadapannya, sehingga udara akan dimampatkan dan direnggangkan. Tekanan bunyi yang dihasilkan sesuai dengan tekanan bunyi yang dikirim melalui mikrofon.

GENERATOR 
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan generator DC memutar kumparan di dalam medan magnet tetap.Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik. Ciri generator (AC) menggunakan cincin ganda. Generator-generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus searah.ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi, generator AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti cincin ganda dengan sebuah komutator. Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutub- kutub yang tak sejenis dari dua magnet yang saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin. Kumparan merupakan bagian generator yang berputar (bergerak) disebut rotor. Magnet tetap merupakan bagian generator yang tidak bergerak disebut stator.

1) GENERATOR AC
Bagian utama generator AC terdiri atas magnet permanen (tetap), kumparan (solenoida).cincin geser, dan sikat. Pada generator.perubahan garis gaya magnet diperoleh dengan cara memutar kumparan di dalam medan magnet permanen. Karena dihubungkan dengan cincin geser, perputaran kumparan menimbulkan GGL induksi AC. OIeh karena itu, arus induksi yang ditimbulkan berupa arus AC. Adanya arus AC ini ditunjukkan oleh menyalanya lampu pijar yang disusun seri dengan kedua sikat. Sebagaimana percobaan Faraday, GGL induksi yang ditimbulkan oleh generator AC dapat diperbesar dengan cara:
• memperbanyak lilitan kumparan,
• menggunakan magnet permanen yang lebih kuat.
• mempercepat perputaran kumparan, dan menyisipkan inti besi lunak ke dalam kumparan.

2) GENERATOR DC
Prinsip kerja generator (dinamo) DC sama dengan generator AC. Namun, pada generator DC arah arus induksinya tidak berubah. Hal ini disebabkan cincin yang digunakan pada generator DC berupa cincin belah (komutator).

TRANSFORMATOR
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal output.Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik. Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada kumparan sekunder.Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder. Bagian utama transformator ada tiga, yaitu inti besi yang berlapis-lapis, kumparan primer, dan kumparan sekunder. Kumparan primer yang dihubungkan dengan PLN sebagai tegangan masukan (input) yang akan dinaikkan atau diturunkan. Kumparan sekunder dihubungkan dengan beban sebagai tegangan keluaran (output). 

 Macam-Macam Transformator
Apabila tegangan terminal output lebih besar daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penaik tegangan. Sebaliknya apabila tegangan terminal output lebih kecil daripada tegangan yang diubah, trafo yang digunakan berfungsi sebagai penurun tegangan. Dengan demikian, transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step down. 
Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
b. tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
c. kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.
   Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan tegangan AC. Trafo ini memiliki ciri-ciri:
a. jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder.
b. tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder
c. kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder.


















1
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK
Induksi Elektromagnetik adalah gejala timbulnya arus listrik pada suatu penghantar karena pengaruh medan magnet yang berubah. Induksi Elektromagnetik dapat timbul jika sebuah magnet digerakkan mendekati dan menjauhi kumparan. Jika magnet didiamkan saja maka induksi elektromagnetik tidak akan timbul didalam kumparan. Induksi Elektromagnetik juga dapat timbul jika kumparan digerakkan mendekati dan menjauhi magnet yang diam.
Tegangan Induksi dalam kumparan adalah tegangan yang terjadi akibat adanya perubahan kuat medan magnet atau perubahan jumlah garis gaya magnet dalam kumparan. Syarat terjadinya tegangan induksi dalam kumparan adalah adanya perubahan medan magnet dalam kumparan tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi tegangan induksi, yaitu :
  1.  Banyaknya lilitan kumparan,
  2.  Kecepatan menggerakkan magnet, dan 
  3. Kuatnya medan magnet.
Beberapa alat telah dibuat dengan menggunakan listrik untuk menimbulkan sifat magnetnya. Sebaliknya jika magnet timbul disekitar arus listrik maka sebaliknya arus listrik dapat ditimbulkan oleh gaya magnet. Michael Faraday menunjukkan bahwa dengan mengerak-gerakan magnet dalam kumparan maka akan menghasilkan arus listrik. Arus listrik yang timbul dari hasil gerakan magnet ini disebut arus induksi. Arah arus induksi adalah bolak balik (AC). Percobaan Faraday juga menunjukkan bila jumlah garis gaya magnet yang masuk dalam kumparan berubah, maka pada ujung-ujung kumparan timbul gaya gerak listrik (GGL). Gaya gerak listrik tersebut disebut GGL induksi. Makin cepat perubahan garis gaya magnet masuk dalam kumparan, makin besar GGL induksi yang timbul. Makin banyak lilitan kawat pada kumparan, makin besar GGL induksi yang timbul. Jumlah garis gaya magnet yang masuk dalam kumparan dapat berubah dengan cara sebagai berikut:
1. Mengerakkan magnet batang keluar masuk kumparan.
    2. Memutar magnet dekat kumparan.
    3. Mendekatkan kumparan pada kutub magnet.
    4. Memutus-mutus arus primer untuk menginduksi arus sekunder pada kumparan lain.

Menurut Faraday, besar GGL induksi pada kedua ujung kumparan sebanding dengan laju perubahan fluks magnetik yang dilingkupi kumparan. Artinya, makin cepat terjadinya perubahan fluks magnetik, makin besar GGL induksi yang timbul. Adapun yang dimaksud Fluks Magnetikadalah kerapatan garis-garis gaya dalam medan magnet, artinya fluks magnetik yang berada pada permukaan yang lebih luas kerapatannya rendah dan kuat medan magnetik (B) lebih lemah, sedangkan pada permukaan yang lebih sempit kerapatan fluks magnet akan kuat dan kuat medan magnetik (B) lebih tinggi. Satuan internasional dari besaran fluks magnetik diukur dalam Weber, disingkat Wb dan didefinisikan dengan:
”Suatu medan magnet serba sama mempunyai fluks magnetik sebesar 1 weber bila sebatang penghantar memotong garis-garis gaya magnetik selama satu detik akan menimbulkan gaya gerak listrik (ggl) sebesar satu volt”.

HUKUM LENS
Hukum Faraday hanya menunjukkan besarnya GGL induksi pada kumparan, dan belum dapat menunjukkan arah arus induksi dalam kumparan. Hukum Lens berbunyi : “Arus induksi mengalir pada penghantar atau kumparan dengan arah berlawanan dengan gerakan yang menghasilkannya” atau “medan magnet yang ditimbulkannya melawan perubahan fluks magnet yang menimbulkannya”.
  1. Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi pertambahan garis gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.
  2. Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB untuk menentang pertambahan garis gaya magnet tersebut.  
  3. Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.  
  4. Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya.
 GGL INDUKSI
Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam yang prosesnya dapat dibolak-balik.Ketika H.C.Oersted membuktikan bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan magnet ), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan. Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet dapat menimbulkan arus listrik ( artinya magnet menimbulkan listrik ) melalui eksperimen yang sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu. Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya arus listrik yang mengalir. Ketika sebuah magnet yang digerakkan masuk dan keluar pada kumparan (seperti kegiatan di atas), jarum galvanometer menyimpang ke kanan dan ke kiri.
Bergeraknya jarum galvanometer menunjukkan bahwa magnet yang digerakkan keluar dan masuk pada kumparan menimbulkan arus listrik. Arus listrik bisa terjadi jika pada ujung-ujung kumparan terdapat GGL (gaya gerak listrik). GGL yang terjadi di ujung-ujung kumparan dinamakan GGLinduksi. Arus listrik hanya timbul pada saat magnet bergerak. Jika magnet diam di dalam kumparan, di ujung kumparan tidak terjadi arus listrik.
Pada induksi elektromagnetik terjadi perubahan bentuk energi gerak menjadi energi listrik.Induksi elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik.Pembangkit energi listrik yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamo.Di dalam generator dan dinamo terdapat kumparan dan magnet. Kumparan atau magnet yang berputar menyebabkan terjadinya perubahan jumlah garis-garis gaya magnet dalam kumparan perubahan tersebut menyebabkan terjadinya GGL induksi pada kumparan. Energi mekanik yang diberikan generator dan dinamo diubah ke dalam bentuk energi gerak rotasi. Hal itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang berulang secara periodik.

GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung pada besar medan magnetik, panjang penghantar, dan besar arus listrik yang mengalir dalam kawat penghantar. Besar gaya Lorentz dapat ditentukan dengan rumus:

F=BIL

dengan: 
F= gaya Lorentz (newton)
B= kuat medan magnet (tesla)
I =kuat arus listrik (ampere)
L= panjang kawat penghantar (meter)
Arah gaya Lorentz dapat ditentukan dengan menggunakan kaidah tangan kanan. Jika ibu jari menunjukkan arah arus listrik (I) dan jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik (B), maka jari tengah menunjukkan arah gay Lorentz (F).
 
Kaidah Gaya Lorentz
 
Peralatan dalam kehidupan sehari-hari yang memanfaatkan gaya Lorentz antara lain: bor listrik, kipas angin, blender, mikser, alat pengering rambut, mesin penyedot debu, dan mesin cuci.





Medan magnet bumi dimanfaatkan dalam pergerakkan atau navigasi hewan dalam mencari makanan dan migrasi.
 
Burung dapat "melihat" medan elektromagnetik bumi ketika mereka terbang di angkasa.Para ilmuwan mengatakan banyak makhluk hidup, termasuk burung, dapat merasakan kekuatan magnet bumi untuk membantu navigasi mereka ketika terbang.Tetapi sekarang peneliti menemukan reaksi berbeda yang dihasilkan pada mata setiap burung tergantung arah putaran medan magnet. Reaksi itu bisa menciptakan sebuah gambar medan magnet dalam nuansa berbeda, gelap dan terang pada mata burung, kata para peneliti menurut laporan Daily Mail.Para peneliti juga mengatakan, jika benar itu akan menjadi contoh lain keajaiban alam dalam ujicoba menggunakan bahan kimia paling eksotis mereka menemukan, hasilnya tidak bisa menyamai kemampuan yang dimiliki mata burung.
Teori kompleks ini melibatkan pemeriksaan proses dimana cahaya dipancarkan oleh mata seekor burung, yang telah menarik perhatian komunitas ilmiah lebih dari 30 tahun. Pada akhir 1970-an fisikawan Schulten Klaus menyimpulkan bahwa burung menavigasi diri dengan mengandalkan reaksi biokimi geomagnetik pada mata mereka.Sejak itu penelitian telah mengidentifikasi sel-sel khusus dalam mata burung yang melakukan kemampuan itu dibantu dengan protein cryptochrome. Ketika sebuah foton cahaya masuk ke mata burung, itu masuk ke dalam kontak mata dengan cryptochrome dan memberikan energi dorong yang meletakkannya ke dalam ruang kuantum, suatu keadaan dimana elektron terpisah tetapi masih mampu mempengaruhi satu sama lain.

Para ilmuwan telah lama berpendapat bahwa mata burung memiliki belitan-berbasis kompas, tetapi sekarang dalam paper terbaru mereka mengklaim proses itu bisa menghasilkan gambar medan elektromagnetik bumi pada matanya. Belum ada satu pun penelitian yang memberikan bukti nyata, sehingga membutuhkan banyak penelitan lagi, tetapi prospek penemuan telah memberikan harapan.Tulisan itu ditulis oleh fisikawan kuantum Simon Benjamin dari Universitas Oxford dan Universitas Nasional Singapura.

Sistem Navigasi pada Burung
Mengapa dan bagaimana awalnya burung bermigrasi, serta apa yang membuat mereka memutuskan untuk bermigrasi,Teknik navigasi didasarkan pada banyak indera. Cara ini merupakan hasil kombinasi beberapa kemampuan termasuk kemampuan mendeteksi daerah medan magnet, menggunakan pengenalan visual dan juga isyarat pada olfactorius. Reaksi kimia di pigmen cahaya khusus sensitif terhadap panjang gelombang tinggi dipengaruhi oleh daerah tersebut. Dengan pengalaman mereka mempelajari berbagai petunjuk daerah dan pemetaan ini dilakukan oleh megnetitas pada sistem trigeminal. Beberapa penelitian terbaru berhasil menemukan sebuah hubungan syaraf di antara mata dan “kelompokan N”, bagian otak depan yang aktif selama penetapan arah migrasi, yang diyakini menyebabkan burung dapat melihat medan magnet di bumi.
Beberapa cara lain yang digunakan burung untuk menentukan arah antara lain:
1. Sun compass (kompas Matahari)
Beberapa jenis burung mampu menentukan arah dengan baik hanya jika dapat melihat matahari dengan jelas. Bahkan burung migran malam menggunakan ini sabagai isyarat untuk berangkat pada senja hari.

2. Star compass (kompas bintang).
Burung Elang yang terbang malam biasanya harus mengontrol terbangnya sendiri dalam keadaan kurang jelas, langit berbintang tapi akan menjadi tidak terlihat jika sedang berawan atau mendung. Maka mereka meggunakan pedoman hubungan beberapa rasi bintang dan bukan pada 1 bintang saja.

3. Odor Map (Peta rangsang bau)
Biasanya dipakai oleh migran jarak dekat untuk pulang ke sarang.

4. Magnetic Map (Peta medan magnet)
Burung migrasi dapat mengandalkan pada instingnya untuk pulang. Gangguan terhadap medan magnet dapat mengganggu kemampuan ini.

5. Magnetic Compass (kompas medan magnet).
Beberapa burung Elang tampaknya memiliki “kompas” yang terpasang di organ tubuhnya untuk digunakan saat sedang berawan.

Penelitian berikutnya mengenai sistem navigasi burung Elang menunjukkan bahwa medan magnet bumi berpengaruh terhadap beberapa spesies. Berbagai kajian menunjukkan bahwa tampaknya burung pemangsa memiliki sistem reseptor magnetik yang maju, yang memungkinkan mereka menentukan arah dengan menggunakan medan magnet bumi. Sistem ini membantu burung menentukan arah dengan merasakan perubahan medan magnet bumi selama migrasi. Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa burung migran dapat merasakan perbedaan medan magnet bumi sebesar 2%. Peneliti dari Jerman menemukan bahwa jika mata kanan burung ditutupi oleh penutup mata, burung tidak dapat menentukan arah terbang secara efektif, sementara mereka bisa terbang sangat baik jika mata kiri ditutup sebagai gantinya. Telah lama diketahui bahwa burung dapat merasakan medan magnet dan menggunakannya untuk navigasi, terutama ketika bermigrasi ke selatan ketika musim dingin.
Sekarang para peneliti menemukan bahwa burung itu benar-benar bisa melihat medan magnet dengan mata kanan yang kemudian memberikan informasi ke otak bagian kiri. Burung melihat medan magnet sebagai warna terang atau gelap. Perubahan posisi kepala juga merupakan kompas alami yang mereka miliki ketika terbang. Para ilmuwan yakin bahwa burung memiliki suatu molekul dalam retinanya yang aktif saat terkena cahaya biru di mana masing-masing molekul memiliki elektron yang tak berpasangan. Penglihatan visual biasa maupun penglihatan magnetik pada burung melibatkan variasi cahaya dan bayangan. Tetapi bedanya, penglihatan visual cenderung memiliki garis-garis tajam dan tepi, sedangkan penglihatan magnetik memiliki perubahan lebih bertahap dari terang ke gelap.Para peneliti yang dipimpin oleh Katrin Stapput dari Goethe-Universitat di Frankfurt, Jerman, menemukan bahwa ketika gaya magnetik ini terdistorsi oleh pola terang dan gelap, burung mengalami kebingungan sehingga tidak dapat memisahkan informasi dari gambar visual dan magnetik.

Senin, 24 Maret 2014


Medan magnet adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan oleh magnet lain. Besi dapat tertarik oleh magnet karena adanya gaya magnetik. Gaya tarik magnet terhadap besi ini semakin jauh semakin kecil, dan pada suatu saat nol. Selama besi masih dapat tertarik oleh magnet berarti besi tersebut masih berada dalam medan magnetik. Medan magnetik adalah daerah di sekitar magnet di mana benda dipengaruhi oleh gaya magnetik.














        Medan Magnet
Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa pola medan magnetik tersebut berbentuk garis lengkung dari kutub utara ke kutub selatan, (Menurut kesepakatan, arah medan magnetik berasal dari kutub utara menuju kutub selatan magnetik). Garis gaya adalah lintasan kutub Utara dalam medan magnet atau garis yang bentuknya demikian hingga kuat medan di tiap titik dinyatakan oleh garis singgungnya. Sejalan dengan faham ini, garis-garis gaya keluar dari kutub-kutub dan masuk ke dalam kutub Selatan. Untuk membuat pola garis-garis gaya dapat dengan jalan menaburkan serbuk besi disekitar sebuah magnet.
Untuk mengetahui letak kutub utara dan kutub selatan yang terbentuk pada kumparan berarus listrik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.










                    Medan Magnet Kawat Berarus
Perhatikan arah arus listrik yang mengalir pada kumparan. Ujung kumparan yang pertama ksli mendapat arus listrik dijadikan pedoman untuk menentukan letak kutub-kutub magnet. Caranya, genggamlah ujung kumparan yang pertama kali teraliri arus listrik dengan posisi jari tangan kanan sesuai dengan letak kawat pada inti besi. Apabila kawat itu berada di depan inti besi, letakkan telapak tangan menghadap ke depan, kemudian genggamlah kumparan berinti besi itu.













                       Kaidah Tangan Kanan
Letak kutub utara magnet ditunjukkan oleh arah ibu jari, sedangkan arah sebaliknya menunjukkan kutub selatan. Jika kawat penghantar yang pertama kali teraliri arus listrik berada di belakang inti besi, maka hadapkan telapak tanganmu ke belakang, kemudian genggamlah kumparan kawat itu. Dengan cara yang sama kamu dapat menentukan letak kutub utara dan kutub selatan magnet.
Jarum kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan disebabkan karena tertarik oleh kutub selatan dan kutub utara magnet bumi. Kutub utara jarum kompas tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi yang berada disekitar kutub utara Bumi. Sedangkan kutub selatan jarum kompas tertarik oleh kutub utara magnet Bumi yang terdapat di sekitar kutub selatan Bumi.
Kutub utara dan kutub selatan magnet Bumi tidak berimpit dengan kutub utara dan kutub selatan Bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara dan kutub selatan magnet jarum kompas tidak menunjukkan arah utara dan selatan geografis, sehingga membentuk sebuah sudut yang disebut sudut deklinasi (D). Sudut deklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh kutub utara-selatan jarum kompas terhadap arah utara dan selatan geografis. Pola garis-garis gaya magnetik yang dibentuk oleh kemagnetan bumi



                 Medan Magnet Bumi
Di daerah yang tepat di atas garis katulistiwa, posisi jarum kompas dalam keadaan seimbang. Namun jika kompas dibawa ke kutub Bumi, posisi jarum kompas akan condong ke atas atau ke bawah. Ketika dibawa mendekati kutub utara Bumi, kutub utara jarum kompas condong ke bawah karena tertarik oleh kutub selatan magnet Bumi. Sedangkan ketika dibawa mendekati kutub selatan Bumi, kutub selatan jarum kompas akan condong ke bawah karena tertarik oleh kutub utara magnet Bumi. Kemiringan jarum kompas tersebut membentuk sudut inklinasi. Sudut Inklinasi adalah sudut yang dibentuk oleh jarum kompas terhadap permukaan Bumi.